
UMK News - Suasana di jantung Kota Kuda berubah semarak dan penuh warna. Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang Jalan Siliwangi untuk menyaksikan Karnaval Budaya Hari Jadi ke-527 Kabupaten Kuningan, Minggu (5/10/2025). Namun, di antara deretan peserta yang tampil menawan, Universitas Muhammadiyah Kuningan (UM Kuningan) berhasil menjadi sorotan utama sejak langkah pertama.
Tampil sebagai barisan pembuka setelah Pasukan Berkuda Kerajaan dan Forkopimda, UM Kuningan hadir bukan sekadar untuk memeriahkan acara, tetapi mendefinisikan ulang makna partisipasi kampus dalam pelestarian budaya dan inovasi.
Dengan mengusung tema “Bertumbuh dalam Budaya, Mengakar dalam Inovasi”, rombongan UM Kuningan menampilkan harmoni antara kekayaan tradisi dan semangat kemajuan yang menjadi DNA perguruan tinggi ini.
Barisan megah ini dipimpin langsung oleh Rektor UM Kuningan, Dr. apt. Wawang Anwarudin, M.Sc., bersama Wakil Rektor, Dr. Nanan Abdul Manan, M.Pd., jajaran dosen, dan pejabat kampus, serta diikuti oleh 750 mahasiswa dari berbagai program studi.
Dengan formasi yang tertata dan kostum yang memukau, civitas akademika UM Kuningan menjadikan jalan protokol sebagai panggung budaya intelektual, tempat tradisi dan teknologi berpadu dalam satu langkah yang berirama.
Para pimpinan kampus tampil anggun dengan busana adat dari berbagai penjuru Nusantara, menjadi simbol nyata dari keberagaman yang mempersatukan. Sementara itu, para mahasiswa hadir dengan kostum tematik sesuai karakter prodi mereka:
Mahasiswa Fakultas Kesehatan mengenakan kostum medis futuristik, simbol kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan.
Mahasiswa Peternakan menampilkan busana bertema agroteknologi dan ekologi lokal.
Mahasiswa dari rumpun teknologi membawa gaya modern beraroma digital dan sains, menggambarkan semangat masa depan yang adaptif.
Paduan visual ini menciptakan harmoni antara akar budaya dan visi inovasi, sejalan dengan semangat UM Kuningan untuk menjadi kampus “Bertumbuh dan Bermanfaat.”
Dalam kesempatan itu, Rektor Dr. apt. Wawang Anwarudin, M.Sc., menyampaikan bahwa pendidikan tinggi tidak bisa dilepaskan dari akar budaya.
“Kami ingin menunjukkan bahwa pendidikan tinggi tak harus lepas dari budaya. Justru budaya menjadi fondasi kuat untuk melahirkan inovasi,” ujarnya.
Beliau juga menambahkan bahwa keikutsertaan UM Kuningan dalam karnaval ini merupakan bentuk nyata komitmen kampus untuk menguatkan karakter mahasiswa melalui ekspresi budaya dan kolaborasi sosial.
Sorak sorai penonton pecah ketika barisan mahasiswa UM Kuningan meneriakkan yel-yel semangat, “UM Kuningan! Yes! Bertumbuh dan Bermanfaat!”
Langit Kuningan seakan ikut bergetar oleh energi positif para mahasiswa yang berjalan penuh kebanggaan, membawa semangat muda yang berakar pada nilai-nilai Islam dan kebangsaan.
“Karnaval ini menjadi momentum untuk menunjukkan bahwa UM Kuningan bukan hanya kampus akademik, tetapi juga rumah kreativitas, budaya, dan inovasi,” tambah Dr. Nanan Abdul Manan, M.Pd., Wakil Rektor UM Kuningan.
Tak sedikit warga yang terpukau dengan tampilan megah tersebut. Bapak Didin (44), warga Winduhaji, mengaku terkesan dengan parade mahasiswa UM Kuningan.
“Wah luar biasa! Pakaian adatnya keren, semangat mahasiswanya luar biasa. UM Kuningan tampil paling meriah dan berwibawa,” ungkapnya penuh kagum.
Kehadiran UM Kuningan pada Karnaval Budaya Hari Jadi ke-527 Kuningan menjadi simbol sinergi antara dunia pendidikan, budaya, dan masyarakat.
Sebagai kampus hasil penggabungan STKIP Muhammadiyah Kuningan dan STIKes Muhammadiyah Kuningan, yang resmi berdiri berdasarkan SK Mendikbudristek No. 406/E/0/2024, UM Kuningan kini menegaskan perannya sebagai poros inovasi daerah yang berlandaskan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
Melalui partisipasi gemilang ini, UM Kuningan membuktikan bahwa keberagaman bukan sekadar identitas, tetapi kekuatan — kekuatan untuk tumbuh, berinovasi, dan berkontribusi bagi negeri. (tsa)