UMK News - Suasana jalan protokol Jalan Siliwangi, Kabupaten Kuningan, berubah semarak sejak pagi. Ribuan warga tumpah ruah menyaksikan Karnaval Budaya Hari Jadi ke-527 Kuningan yang digelar meriah tahun ini. Namun, di antara deretan peserta yang tampil, Universitas Muhammadiyah Kuningan (UM Kuningan) menjadi sorotan utama—memukau penonton dengan perpaduan warna, inovasi, dan pesan kebangsaan yang kuat.

Tampil sebagai barisan pembuka setelah Pasukan Berkuda Kerajaan dan rombongan Forkopimda, UM Kuningan berhasil menghadirkan pementasan budaya yang tidak hanya estetis, tetapi juga sarat makna. Mengusung tema besar “Bertumbuh dalam Budaya, Mengakar dalam Inovasi”, barisan UM Kuningan menampilkan harmoni antara tradisi dan modernitas, mengajak masyarakat untuk memaknai budaya bukan sebagai warisan masa lalu, tetapi sebagai inspirasi masa depan.

Barisan ini dipimpin langsung oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Kuningan, Dr. apt. Wawang Anwarudin, M.Sc., didampingi Wakil Rektor, Dr. Nanan Abdul Manan, M.Pd., serta jajaran pimpinan fakultas, dosen, dan pejabat struktural kampus. Turut serta pula 750 mahasiswa dari berbagai program studi, berbaris dengan penuh energi dan kebanggaan mewakili semangat muda Kuningan yang kreatif dan inovatif.

Dalam penampilannya, para pimpinan kampus mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia, menjadi simbol nyata dari semangat “Bhinneka Tunggal Ika” yang hidup di tengah civitas akademika UM Kuningan. Sementara itu, para mahasiswa tampil dengan koreografi dinamis dan atribut khas prodi masing-masing, mencerminkan keunggulan akademik yang berpadu dengan kekayaan budaya Nusantara.

Rektor UM Kuningan, Dr. apt. Wawang Anwarudin, M.Sc., menyampaikan bahwa keikutsertaan UM Kuningan dalam karnaval ini adalah bentuk kontribusi nyata kampus dalam melestarikan dan mengembangkan budaya lokal.

“UM Kuningan tidak hanya hadir sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai pusat kebudayaan yang berperan menjaga dan memajukan nilai-nilai kearifan lokal. Budaya adalah akar identitas kita, sementara inovasi adalah sayap yang membawa kita terbang lebih tinggi,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa tema “Bertumbuh dalam Budaya, Mengakar dalam Inovasi” merepresentasikan DNA Universitas Muhammadiyah Kuningan — institusi yang menumbuhkan ilmu dengan nilai, mengakar dalam budaya, dan berorientasi pada kemajuan bangsa.

Penampilan spektakuler UM Kuningan mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan para tamu undangan. Barisan penuh warna itu berhasil menampilkan pesan bahwa pendidikan dan budaya bukan dua hal yang terpisah, melainkan dua sisi dari semangat kemajuan yang saling menguatkan.

Dengan langkah tegap, senyum semangat, dan iringan musik tradisional yang berpadu dengan nuansa modern, civitas akademika UM Kuningan menutup penampilan dengan tepuk tangan meriah dari penonton. Karnaval ini bukan sekadar perayaan hari jadi, tetapi juga panggung ekspresi identitas Kuningan sebagai daerah yang religius, berbudaya, dan terus berinovasi. (tsa)